Ali bin Husain bin Ali - Imam Ali Zainal Abidin

Ali bin Husain bin Ali - Imam Ali Zainal AbidinAli bin Husain (658-713) adalah anak dari Husain bin Ali dan cicit dari Nabi Muhammad SAW. Dia juga dipanggil dengan nama Abu Muhammad, bahkan kadang ditambah dengan Abu al-Hasan. Dalam tradisi Syi'ah merupakan imam ke-4 dan dikenal oleh Syi'ah dengan julukan Zainal Abidin karena kemuliaan pribadi dan ketakwaannya dan as-Sajjad sebagai tanda "orang yang terus melakukan sujud dalam ibadahnya". Ali bin Al-Husain Zainal Abidin

Ali bin Husain dilahirkan di Madinah pada tahun 38 H/658-659 M menurut mayoritas riwayat yang ada, riwayat lainnya menyatakan ia dilahirkan pada tanggal 15 Jumadil Ula 36 H. Dua tahun tinggal bersama kakeknya, Ali bin Abi Thalib, 12 tahun tinggal bersama pamannya, al-Hasan, 23 tahun tinggal bersama ayahnya, al-Husain. Dia wafat di Madinah pada 95 H/713 M dalam usia 57 tahun, ada pula yang menyatakan wafat pada 25 Muharram 95 H. 34 tahun setelah kewafatan ayahnya. 34 tahun ia menjadi Imam dan dimakamkan di Pekuburan al-Baqi, Madinah sebelah pamannya, al-Hasan.

Dia memiliki 15 orang keturunan,

11 anak laki-laki

Muhammad al-Baqir, ibunya adalah Ummu Abdullah binti al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Merupakan Imam selanjutnya menurut Imamiyah.
Abdullah al-Bahir[3]
al-Hasan
al-Husain al-Akbar[3]
Zaid, imam pengganti menurut Zaidiyah.
al-Husain al-Asghar[3]
Abdurrahman
Sulaiman
Muhammad al-Asghar atau Qaim[3]
Umar al-Asyraf[3]
Ali, merupakan anak bungsu

4 anak perempuan

Khadijah, saudara seibu dengan Ali
Fatimah
Aliyah
Ummu Kultsum

Ayah beliau Husain bin ‘Alī bin Abī Thālib (Bahasa Arab: حسين بن علي بن أﺑﻲ طالب)‎ (3 Sya‘bān 4 H - 10 Muharram 61 H; 8 Januari 626 - 10 Oktober 680 AD) adalah cucu dari Nabi Muhammad yang merupakan putra dari Fatimah az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib. Husain merupakan Imam ketiga bagi kebanyakan Mazhab Ahlul Bait (Syi'ah), dan Imam kedua bagi yang lain. Ia dihormati oleh Sunni karena ia merupakan Ahlul Bait. Ia juga sangat dihormati kaum Sufi karena menjadi Waliy Mursyid yang ke 2 setelah ayah dia terutama bagi tarekat Qadiriyyah di seluruh dunia dan tarekat Alawiyyah di Hadramaut. Ia terbunuh sebagai syahid pada Pertempuran Karbala tahun 680 Masehi. Perayaan kesyahidannya disebut sebagai Hari Asyura (10 Muharram).