
Dia termasuk aqran (yang berdekatan secara umur dan isnad) Imam Ahmad, Ishaq bin Rahawaih, Ali bin Al-Madini dari sisi umur, kelahiran, dan hapalannya. Yahya bin Ma’in adalah yang paling tua beberapa tahun di antara mereka. Dia menuntut ilmu sejak masih kecil. Guru dia yang paling tua adalah Syarik bin Abdillah Al-Qadli. Banyak murid-murid dia yang mendengar hadits dari dia, di antaranya adalah :
Abul-Ahwash Sallam bin Sulaim.
Abdus-Salam bin Harb.
Abdullah bin Mubarak.
Jarir bin Abdil Hamid.
Abul-Khalid Al-Ahmar.
Sufyan bin ‘Uyainah.
Ali bin Mushir.
Ibad bin Awwam.
Abdullah bin Idris.
Khalaf bin Khalifah (ada yang menyatakan bahwa ia seorang tabi’i).
Abdul-‘Aziz bin Abdish-Shamad Al-‘Amiyyi.
Umar bin ‘Ubaid Ath-Thanafisi dan dua orang saudaranya yaitu :
Muhammad.
Ya’la.
Ali bin Hasyim Al-barid.
Husyaim bin basyir.
Abdul-A’la bin Abdil-A’la.
Waki’ bin Al-Jarrah.
Yahya Al-Qathhan.
Isma’il bin ‘Iyasy.
Abdurrahim bin Sulaiman.
Abu Mu’awiyyah.
Yazid bin Al-Miqdam.
Marhum Al-‘Athar
Dia adalah lautan ilmu dan dijadikan contoh dalam kekuatan hapalannya. Di antara yang meriwayatkan hadits dari dia adalah Syaikhain (Bukhari dan Muslim), Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa’I, dan para rekan dia. Namun At-Tirmidzi tidak meriwayatkan dalam Jami’-nya. Demikian pula Muhammad bin Sa’ad Al-Khathib, Muhammad bin Yahya, Ahmad bin Hanbal, Abu Zur’ah, Abu Bakar bin Abi ‘Ashim, Baqiyyu bin Makhlad, Muhammad bin Wadlah – seorang muhaddits dari negeri Andalus - , Al-Hasan bin Sufyan, Abu Ya’la Al-Maushuli, dan lain-lain.
Karya-karya dia antara lain adalah :
Al-Mushannaf.
At-Tarikh. Kitab ini ada di Berlin dengan nomor perpustakaan 9409.
Kitaabul-Iimaan.
Kitaabul-‘Adab.
Tafsir Ibnu Abi Syaibah.
Kitaabul-Ahkaam.
Kitaab Tsawaabul-Qur’an.
Kitaabul-Jumal.
Kitaabur-Radd ‘alaa Man Radda ‘alaa Abi Hanifah.
Kitaabul-Futuh.
Al-Musnad.
Dia wafat, kata Imam Bukhari, pada bulan Muharram tahun 235 H/ 849 M.