Basyir bin Sa'ad bin Tsa'labah - Utusan Nabi

Bashir bin Sa'ad bin Tsa'labah - Utusan RasulullahBashir bin Sa'ad adalah Sahabat Nabi Muhammad yang nama lengkap sahabat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam yang satu ini adalah Basyir bin Sa'ad Bin Tsa'labah Bin Khalash Bin Zaid Bin Malik Bin Tsa'labah Bin Ka'ab Bin Al-Khazraj bin al-Harits Bin Al-Khazraj Al-Khazraji Al-Anshari nama panggilan keluarganya adalah Abu Al-Nu'man. Ia merupakan pemimpin dari Bani Aus dan ikut dalam Pertempuran Badar bersama dengan Nabi Muhammad. Bila Kaum Muhajirin memiliki kelompok yang sangat dibanggakan berupa orang-orang yang pertama memeluk Islam (Assabiquunal Awwaluun), orang Anshar pun punya kelompok yang dibanggakan. Kelompok ini juga merupakan para pemeluk Islam pertama bagi golongan Anshar. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Baiat Aqabah pertama dan kedua. Baik para Assabiquunal Awwalun maupun para peserta Aqabah, terbukti menjadi muslim yang luar biasa. Basyir bin Sa'ad tergolong peserta baiat Aqabah kedua.

Dalam Pertempuran Badar, Uhud dan perang-perang setelahnya, sejarah mencatat nama Basyir bin Sa'ad yang setia sebagai salah satu pejuangnya. Pada tahun ke-7 Hijriyah, Rasululah Saw mengutus Basyir bin Sa'ad ke wilayah Fadak. Saat itu pertempuran di Khaibar baru saja berakhir. Pada pertempuran ini, orang-orang Yahudi ditaklukan kaum Muslimin dan meminta damai. Khaibar adalah tempat pemukiman Yahudi terkuat, namun selain itu masih ada beberapa pemukiman lain yang tersisa, yaitu Fadak, Taima dan Wadil Qura.

Setelah berhasil menunaikan tugas dengan gemilang di Fadak, Rasulullah Saw mengutus Basyir bin Sa'ad ke Wadil Qura. Tetapi misi ini tidak berhasil menyelesaikan persoalan dengan damai, sebab orang Yahudi di sana telah menyiapkan diri untuk menyerang rombongan Nabi Saw yang hendak pulang ke Madinah dari Khaibar. Pertempuaran pun pecah, namun berakhir dalam waktu singkat. Orang Yahudi Wadil Qura pun menyerah dan minta damai. Di tempat lain, orang Yahudi Taima bersedia membayar Jizyah (semacam pajak), sehingga Taima pun tunduk pada kekuasaan Kaum Muslimin tanpa pertumpahan darah. Basyir bin Sa'ad menerjunkan diri dalam pertempuran Yamamah yang dahsyat. Sepulang dari sana ia gugur di Ainut Tamr ketika berada di dalam pasukan Khalid bin Walid tahun ke - 12 Hijriyah.

Basyir bin Sa'ad Terhitung sosok yang ber-kepribadi-an tegas dan keras, dia seorang jawara di masa jahiliyah. Dalam tabiatnya yang keras ada kekerasan yang ganas dalam berhubungan dengan manusia lainnya. Dalam memutuskan suatu masalah, atau mengambil sikap, maka tak boleh di ganggu gugat lagi. Akan tetapi setelah masuk islam, maka wataknya yang membatu lambat laun mencair dan berubah lembut, suka merendahkan diri. Basyir Bin Sa'ad berada di kota yatsrib tatkala mush'ab bin 'umair Radhiallahu 'anhu tiba di sana atas titah rasulullah untuk berdakwah di kota itu. Untuk sementara waktu tinggal di rumah as'ad bin zararah Radhiallahu 'Anhu. Dakwah dan ajaran yang di sampaikan mush'ab Radhiallahu 'Anhu sampai juga di telinga Basyir Bin Sa'ad. Karena merasa terusik, maka Basyir Bin Sa'ad berniat untuk menghentikan gerakan mush'ab Radhiallahu 'Anhu.

Akan tetapi setelah sampai di majlis dakwah mush'ab Radhiallahu 'Anhu, dan mendengarkan uraian tentang iman dan islam, Basyir Bin Sa'ad merasakan hunjaman ketenangan dalam lubuk hatinya. Ke esokan harinya, niatnya itupun kembali. Yakni berniat menghentikan ajaran mush'ab radhiallahu yang semakin hari, semakin bertambah yang mengikutinya namun lagi-lagi gagal, malah keimanan makin bertambah dalam hatinya, kerinduan akan islam semakin menggelora. Cahaya hidayah ALLAH mulai menerangi hati Basyir Bin Sa'ad. Setelah masuk islam Kemudian dia mengajak kaumnya, bani al-harits bin al-khazraj, membenarkan risalah yang di bawa oleh muhammad bin 'abdullah di makkah. Pada baiat al-aqabah kedua, ada 73 kaum ansar laki-laki yang datang menemui Rasulullah muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam. Basyir Bin Sa'ad Radhiallahu 'Anhu berada di antara mereka. Dan ada dua orang wanita yang ikut dalam pernyataan sumpah setia kepada Rasulullah SAW

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam seringkali menugaskan Basyir Bin Sa'ad Radhiallahu 'Anhu untuk melaksanakan misi dan tugas penting yang terkadang sangat sulit di lakukan oleh sahabat kebanyakan, pada tahun ke 7 hijrah, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam menugaskan Basyir Bin Sa'ad ke daerah fadak karena penduduk itu seringkali mengganggu kaum muslimin, dan Basyir Bin Sa'ad pun berhasil menundukkan dan memberi pelajaran pada penduduk itu. Pada masa ke-khalifahan abu bakr as-siddiq RA, abu bakar Radhiallahu 'Anhu mengeluarkan rombongan khalid bin al-Walid dan 'iyadh bin Ghanam radhiallahu 'anhum ajma'in ke irak, dalam rombongan itu terdapat di dalamnya pasukan kecil yang di pimpin oleh Basyir Bin Sa'ad Radhiallahu 'Anhu. Pasukan muslimin yang di pimpin khalid ibn walid berhasil membuat penduduk madzar, amghisyiya dan alyas bertekuk lutut. Sementara rombongan yang lain juga menaklukan kota anbar dan al-maqar sampai salah satu kota terbesar kerajaan persia yaitu hirah pun di taklukkan

khalid ibn walid mengirim surat kepada kerajaan persia dan beberapa surat kepada bawahan raja persia ajakan untuk masuk islam, membayar jizya (pajak perlindungan) atau berperang. Akan tetapi kerajaan persia kembali menghimpun pasukan yang sangat besar di daerah banqiya untuk menyerang kaum muslimin, mendengar informasi ini pasukan kaum muslimin sama sekali tak gentar malah menambah semangat mereka melangkah. Pasukan muslimin pun menuju ke banqiya di bawah arahan panglima jendral pasukan muslimin khalid bin walid radhiallahu 'anhu, termasuk mengutus Basyir Bin Sa'ad ke pinggiran kota banqiya. Farrukhbandzad, panglima persia memimpin pasukan yang amat besar menghadapi pasukan Basyir Bin Sa'ad. Hingga akhirnya dua pasukan berhadapan langsung. Pertempuran hebat antara kedua pasukan terjadi. Hingga akhirnya kemenangan ada di pihak kaum muslimin dan farrukhbandzad sendiri terbunuh, sementara Basyir Bin Sa'ad Radhiallahu 'Anhu yang memimpin pasukan zona pinggiran banqiya juga mengalami luka berat.

Luka yang ada di tubuh Basyir Bin Sa'ad Radhiallahu 'Anhu tidak menghalangi Basyir Bin Sa'ad untuk teguh berjuang di jalan ALLAH. semua kegiatan jihad di lakoninya. Dalam peperangan 'Ain al-Tamr, kaum muslimin berhasil membuat musuh takluk tak berdaya. Tetapi Basyir Bin Sa'ad Radhiallahu 'Anhu yang mengikuti pertempuran ini harus menanggung luka yang semakin hebat. Tubuhnya menjadi lemas akibat darah mengucur deras dari sela sela lukanya. Akhirnya Basyir Bin Sa'ad Radhiallahu ta'ala 'Anhu harus wafat di 'Ain al-Tamr dan Di kebumikan di sana. Semoga ALLAH SUBHANA WA TA'ALA merahmati Basyir Bin Sa'ad. Seorang mujahid yang ikhlas. Seorang pahlawan yang mendapatkan pertolongan dari ALLAH TA'ALA