Abu Salma Hammad ibn Salamah ibn Dinar al-Basri, putra Salamah ibn Dinar, adalah mufti Basra, seorang perawi hadis terkemuka dan salah satu tata bahasa paling awal dari bahasa Arab, yang memiliki pengaruh besar pada muridnya, Sibawayh. Ibn Salamah lahir secara kasar di AH 82 (701/702) dan meninggal karena sebab alamiah di AH 167 (783/784). Dia adalah klien dari Banu Tamim atau Quraish. Dia berasal dari generasi Tabi'al-Tabiʻin, salah satu generasi awal Islam.
Banyak ulama yang mempunyai nama Hammad, antaranya anak kepada Imam Abu hanifah, Hammad bin Nu’man, begitu juga Imam Hammad bin Abi Salamah, Hammad bin Salamah, Hammad bin Zaid, Hammad bin Syahran dan lain’lain.. Oleh hal yang demikian, pentingnya kita untuk meletakkan bin kepada nama Hammad agar tidak terkeliru dengan nama Hammad yang lain. Dia adalah seorang narator bagi para sarjana kemudian Ibn Jurayj, Sufyan al-Thawri dan Abdullah ibn Mubarak. Statusnya dianggap oleh banyak ulama Muslim untuk menjadi peringkat tertinggi dalam hal evaluasi biografi, dan dia dikutip dalam Sahih Muslim dan Sahih al-Bukhari, dua koleksi paling penting bagi Muslim Sunni. Dia juga dianggap sebagai guru dari Abu Dawud at-Tayalisi dan Yunus ibn Habib.
Dari Affan bin Muslim, dia berkata, “Aku telah melihat orang yang lebih banyak ibadahnya dari Hammad bin Salamah, namun aku tidak mengetahui ada oarang yang lebih tekun dalam melakukan kebaikan, membaca Al Quran dan beramal karena Allah dari Hammad bin Salamah.” [Hilyah Al Auliya’ 6/249-250]. Dari Musa bin Ismail, dia berkata, “Seandainya aku mengatakan kepada kalian bahwa aku tidak pernah melihat hammad bin Salamah tertawa, sungguh kalian akan mempercayai perkataanku itu, karena Hamad selalu sibuk dengan membicarakan hadits, membaca Al Qur’an, bertasbih dan shalat. Dia telah membagi hari-harinya dengan kegiatan-kegiatan tersebut.” [Hilyah Al Auliya’ 7/448]. Abdullah bin Al Mubarak berkata, “Ketika masuk ke Bashrah, aku tidak mengetahui ada orang yang tingkah lakunya seperti orang-orang generasi pertama kecuali Hammad bin Salamah.” [Tahdzib Al Kamal, 7/259-264]. Yunus bin Muhammad Al-Muaddab berkata, “Hammad bin Salamah meninggal dalam keadaan shalat dimasjid.” [Siyar A’lam An-Nubala’, 7/449-453]