Ammar bin Yasir - Putra Sumayyah binti Khayyat

http://covers.feedbooks.net/userbook/28220.jpg?size=large&t=1348377216Ammar bin Yasir adalah anak dari Sumayyah binti Khayyat dan Yasir bin Amir yang merupakan salah satu dari orang yang terawal dalam memeluk agama Islam atau disebut dengan Assabiqunal Awwalun. Keluarganya berasal dari Tihanah, suatu daerah di Yaman yang kemudian datang ke Mekkah untuk mencari saudaranya yang hilang dan kemudian menetap di sana.

Setelah Ammar bin Yasir dan keluarga memeluk Islam, kemudian mereka disiksa oleh Abu Jahal untuk melepaskan Islam. Dalam siksaan itu orang tua Ammar bin Yasir tewas oleh kekejaman kaum Quraisy. Sementara Ammar selamat setelah diperlihatkan mukjizat oleh Rasulullah yang mengubah api menjadi dingin. Ia ikut dalam hijrah ke Habasyah (saat ini Ethiopia) dan kemudian hijrah ke Madinah.

Sang Ibu Sumayyah binti Khayyath (Arab: سمية بنت خياطّ‎ ) adalah seorang ibu dari pemeluk muslim awal yaitu Ammar bin Yasir. Kisahnya di ceritakan oleh Ibnu Ishaq yang menceritakan bahwa ia terbunuh karena menjadi seorang muslim. Dalam lain bahasan, Ibnu Ishaq mengatakan tentang orang yang dipanggil dengan nama Ammar bin Sumayyah, yang seharusnya Ammar dipanggil dengan nama bapaknya yaitu Ammar bin Yasir.

Amar mengikuti Pertempuran Shiffin dan tewas terbunuh dalam pertempuran itu. Perang Shiffin (Arab: وقعة صفين ) (Mei-Juli 657 Masehi) terjadi semasa zaman fitnah besar atau perang saudara pertama orang Islam dengan pertempuran utama terjadi dari tanggal 26-28 Juli. Pertempuran ini terjadi di antara dua kubu yaitu, Muawiyah bin Abu Sufyan dan Ali bin Abi Talib di tebing Sungai Furat yang kini terletak di Syria (Syam) pada 1 Shafar tahun 37 Hijriah.

Ayahnya Yasir bin Amir (ياسر بن عامر) adalah Sahabat Nabi Muhammad. Ia adalah suami dari Sumayyah binti Khayyat dan ayah dari Ammar bin Yasir. Ia memperoleh hidayah Islam melalui perantaraan dari Abu Hudhaifah bin al-Mughirah yang guru dari Yasir bin Amir. Pada awal keislamannya keluarga Yasir bin Amir mendapat tekanan dari suku Quraish, karena mereka pendatang di Makkah.