Ibnu Abi Mulaikah (Arab: ابن أبي مليكة) adalah seorang ulama kota Mekkah, hafidz Qur'an, dan perawi hadits yang ternama dari golongan tabi'in. Nama lengkapnya ialah Abdullah bin Ubaidullah bin Abi Mulaikah, Zuhair bin Abdullah bin Jud'an bin Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim, yaitu keturunan dari Bani Taim dari suku Quraisy. Ia dilahirkan pada masa akhir pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib, dan wafat pada tahun 117 H. Semasa hidupnya ia pernah bertemu dengan 30 orang sahabat Nabi, dan mempelajari agama dari mereka.
Bani Taim (Arab: بنو تيم) adalah suatu klan (bagian) dari suku Quraisy yang menetap di Mekkah, pada masa awal penyebaran Islam. Bani Taim ini adalah keturunan dari Taim bin Murrah, anak dari tokoh Quraisy Murrah bin Ka'ab, yang merupakan salah seorang leluhur Nabi Muhammad serta berbagai klan Quraisy lainnya. Bani Taim termasuk dalam kelompok Quraisy Lembah (Quraisy al-Batha'), yaitu klan-klan suku Quraisy yang menetap di lembah kota Mekkah di area sekitar Ka'bah dan sumur Zamzam. Pada masa pra-Islam, tugas Bani Taim adalah mengatur masalah denda (diyat) apabila terjadi perselisihan mengenai jiwa atau harta benda di kota Mekkah.
Beberapa tokoh terkenal dari Bani Taim, antara lain:
Abu Bakar ash-Shiddiq, Sahabat Nabi dan khalifah pertama
Aisyah binti Abu Bakar, istri Nabi Muhammad dan anak Abu Bakar ash-Shiddiq
Thalhah bin Ubaidillah, Sahabat Nabi
Abdurrahman bin Abu Bakar, anak Abu Bakar ash-Shiddiq
Muhammad bin Abu Bakar, anak Abu Bakar ash-Shiddiq
Al-Qasim bin Muhammad, tokoh Tabi'in dan cucu Abu Bakar ash-Shiddiq
Ibnu Abi Mulaikah, tokoh Tabi'in
Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Ubaidullah bin Abi Mulaikah, Zuhair bin Abdullah bin Judz'an bin Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taym bin Murroh bin Ka'ab bin Luay Al Qursyi At Taymiy Al Makiy. Beliau juga dipanggil dengan Abu Muhammad Al Maliky dan dikenal dengan Abu Bakar Al Ahwal. Beliau lahir pada masa pemerintahan kholifah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, dan wafat pada tahun 117 Hijriyah. Beliau adalah seorang imam yang dijadikan rujukan, sebagai tempat bertanya dalam berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat disekitarnya, karena beliau adalah seorang mufti yang alim, disamping itu beliau juga seorang hafidz (hafal Al Qur'an), memiliki kecerdikan dan kepandaian yang diakui oleh ulama' pada saat itu. Beliau pernah bertemu dengan lebih dari 30 sahabat Nabi. Tabi'in ini termasuk Shohibul Hadits, dan namanya tersebut dalam Thabaqat 'Atho'. Abdullah bin Zuhair (pemimpin saat itu) mengangkat beliau sebagai qodhi (hakim) dan mu'adzin pada masa pemerintahannya. Ia dipercaya penuh oleh Abu Zur'ah dan Abu Hatim. Para ulama' tidak meragukan ke-tsiqoh-an beliau, diantaranya adalah perkataan Ibnu Said, Al 'Ajly dan Ibnu Hibban, bahwa beliau adalah tsiqqah.
Ibnu Abi Mulaikah pernah berguru pada beberapa sosok terkenal, diantaranya adalah; 'Aisyah (Ummul Mukminin), Asma', Utsman bin Affan, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Ja'far, Abdullah bin Zuhair, Abdullah bin Amru As Sahmy, Abu Mahdzurah, Uqbah bin Harits, Al Miswar bin Mahromah, Ummu Salamah, Abu Mulaikah, Humaid bin Abdurrahman Az Zuhry, Dzakwan (bekas budak 'Aisyah), Abbad bin Abdullah bin Zubair, Abdullah bin As Sa'ib, Abdullah bin Mawalah, Ubaid bin Abi Maryam, Alqomah bin Al Waqqash, Qasim bin Muhammad, Ya'la bin Mamlak, Yahya bin Hakim bin Shafwan bin Umayyah.
Banyak orang yang telah menimba ilmu dari beliau, diantaranya: Atho' bin Rabbah, Amru bin Dinar, Abdul Aziz bin Rufa'i, Ayyub As Sakhtiyani, Humaid Ath Thowil, Habib bin Asy Syahid, Zanfal Al Arafy, Ibnu Juraij, Umar bin Sa'id bin Abi Husain, Abul Umaisy Uthbah bin Abdullah, Utsman bin Al Aswad, Abdul Wahid bin Ayman, Hatim bin Abi Shoghirah, Abdul Jabbar bin Al Ward, Abu Hilal Muhammad bin Sulaim, Al Laits, Nafi' bin Umar Al Jumahy, Yazid bin Ibrahim At Tustary, Ibnu Luhai'ah, Abu Amir Al Khozzaz, Abdullah bin Mu'ammal, Abdullah bin Yahya At Tauam, Abdurrahman bin Abu Bakar Al Mulaiky.
Beliau pernah meriwayatkan hadits yang diterima dari Al Miswar bin Makhromah, kutipan haditsnya sebagai berikut:
Artinya: "Saya mendengar Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam berkata di atas mimbar: "Sesungguhnya Bani Hisyam bin Mughirah meminta izin kepada ku untuk menikahkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib. Namun tidak kuizinkan, kecuali jika Ali bin Abi Thalib mau mentalaq putriku, setelah itu silahkan ia menikahi putri Bani Hisyam tersebut……". (HR. Al Jama'ah kecuali Ibnu Majah).