Sahabat Nabi Perempuan atau dalam bahasa Arab Shahabiyah adalah wanita-wanita terhebat dan agung pada zaman Rasulullah, Nabi Muhammad SAW yang merupakan generasi terbaik sepanjang sejarah peradaban Islam. Mereka sarat dengan taqwa, karena senantiasa terpupuk dengan Al Quran dan As-Sunnah. Bukan hanya itu, pengorbanan dan kegigihan dalam membela akidahnya, mengorbankan segala yang dimiliki untuk kepentingan Islam. Tak sedikit dari mereka rela meyerahkan jiwa demi tegaknya agama Islam. Berikut daftar para sahabat-sahabat nabi perempuan tersebut :
Khadijah Binti Khuwailid ra
Saudah Binti Zam'ah ra
Aisyah Binti Abu Bakar ra
Hafshah Binti Umar ra
Zainab Binti Khuzaimah ra
Hindun binti Hudzaifa (Ummu Salamah) ra
Zainab Binti Jahsy ra
Juwairiyah Binti Al-Harits ra
Ramlah Binti Abu Sufyan ra
Shafiyyah Binti Huyay ra
Maimunah Binti Al-Harits ra
Demikianlah 11 wanita istimewa yang mendampingi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjadi keluarga beliau tanpa ada perselisihan di kalangan ulama. Sementara ada dua wanita yang melakukan akad dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun tidak dikumpuli Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka dari Bani Kilab dan Bani Kindah. Tentang siapa nama dua wanita ini, diperselisihkan para ulama. Disamping itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memiliki budak wanita. Dua wanita yang terkenal sebagai budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
a. Mariyah Al-Qibtiyah - Beliau adalah hadiah dari raja Muqauqis sebagai jawaban atas surat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengajaknya untuk masuk islam. Dari Mariyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapatkan seorang anak yang membuat beliau sangat gembira, bernama Ibrahim. Namun putra beliau ini meninggal sebelum genap usia 2 tahun. Beliau meninggal di masa Umar, dan jenazahnya dishalati Umar bin Khatab dan dimakamkan bersama istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya.
b. Raihanah bintu Zaid Al-Quradziyah - Beliau tawanan bani Quraidzah, kemudian dijadikan budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ada juga yang mengatakan, beliau dibebaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dijadikan istrinya.
c. Abu Ubaidah menambahkan, ada 2 lagi budak wanita Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yang satu hadiah dari Zainab dan satunya tawanan untuk penaklukan yang lain dan semuanya dimerdekakan sebelum beliau wafat. (Ar-Rahiq Al-Makhtum, 472)
Allahu a’lam.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki 6 orang bibi, yaitu:
Shafiyyah binti Abdul Mutthalib. Ia masuk Islam di Makkah kemudian hijrah ke Madinah. Ia adl saudara seibu dari Hamzah (paman Rasulullah SAW) & ibu Zubair bin Awwam, seorang sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam Wafat di Madinah pd saat pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab ra
Atikah binti Abdul Muthtalib. Dalam sebuah riwayat disebutkan beliau adl seorang muslimah. Bermimpi pd Perang Badar. Ia adl istri Abu Umayyah bin Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum. Diantara puteranya adl Abdullah, termasuk sahabat Rasulullah saw, & Zuhair & Qaribah al Kubra
Arwa binti Abdul Mutthalib. Istri Umair bin Wahb bin Abdi Dar bin Qushayy. Dari pernikahan ini lahirlah Thulaib bin Umair, salah seorang Muhajirin senior, turut dalam Perang Badar & gugur di Ajnadin sbg syahid.
Umaimah binti Abdul Mutthalib, istri Jahsy bin Riab. Dari pernikahan ini lahirlah Abdullah (yang gugur di Uhud), Abdun yg dikenal dgn Abu Ahmad al A’ma si Penyair, Zaenab (istri Rasulullah saw), Habibah, Hamnah. Mereka semua adl sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam Demikian pula Ubaidullah bin Jahsy pd mulanya masuk Islam, tetapi kemudian masuk Kristen & meninggal di Etheopia dalam keadaan kafir.
Barrah binti Abdul Mutthalib, istri Abdul Asad bin Hilal bin Abdullah bin Umar bin Makhzum. Dari pernikahan ini lahirlah Abu Salamah yg nama aslinya adl Abdullah. Ia adl suami Ummi Salamah sebelum diperistri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam Setelah Barrah diperistri Abdul Asad, ia dinikahi Abu Rahm bin Abdul Uzzabin Abu Qois. Dari pernikahan ini lahirlah Abu Abrah bin Abu Rahm.
Ummu Hakim al Baidha’ binti Abdul Mutthalib, istri Quraisy bin Rabiah bin Habib bin Abdu Syams bin Abdu Manaf. Dari pernikahan ini lahirlah Arwa binti Quraiz, ibu dari Utsman bin Affan ra.
#Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy, Penerjemah : Team Indonesia
Halimah As-Sa'diyah ra, Ummu Aiman ra, Fatimah Binti Asad ra
Shafiyyah Binti Abdul Muththalib ra, Fatimah Binti Rasulullah ra
Ummu Sulaim ra
Ummu Hisyam Binti Haritsah ra
Ummu Umarah ra
Asma' Binti Abu Bakar ra
Ummu Haram Binti Milhan ra
Kabsyah Binti Rafi' ra
Sumayyah Binti Khabath ra
Ummu Waraqah Binti Al Harits ra
Atikah Binti Zaid ra
Asma' Binti Umais ra
Ummu Syuraik ra
Umamah Binti Abul Ash ra
Ar Rubai' Binti Mu'awwidz ra
Ummu Fadhl Lubabah Binti Al Harits ra
Al-Khansa ra
Ummu Ma'bad Al-Khuzaiyyah ra
Ummu Kultsum Binti 'Uqbah ra
Ummul Mundzir Binti Qais ra
Hindun Binti 'utbah ra
35 Sirah Shahabiyah :
1) Khadijah Binti Khuwailid ra
2) Saudah Binti Zam’ah ra
3) Aisyah Binti Abu Bakar ra
4) Hafsah Binti Umar ra
5) Zainab Binti Khuzaimah ra
6) Ummu Salamah ra
7) Zainab Binti Jahsy ra
8) Juwairiyah Binti Al-Harits ra
9) Ramlah Binti Abu Sufyan ra
10) Shafiyyah Binti Huyay ra
11) Maimunah Binti Al-Harits ra
12) Fatimah Binti Rasulullah ra
13) Halimah As-Sa’diyah ra
14) Ummu Aiman ra
15) Fatimah Binti Asad ra
16) Ummu Sulaim ra
17) Ummu Hisyam Binti Haritsah ra
18) Ummu Ammarah ra
19) Asma’ Binti Abu Bakar ra
20) Ummu Haram Binti Milhan ra
21) Kabsyah Binti Rafi’ ra
22) Summayah Binti Khabath ra
23) Ummu Waraqah Binti Al Harits ra
24) Shafiyyah Binti Abdul Muththalib ra
25) Atikah Binti Zaid ra
26) Asma’ Binti Umais ra
27) Ummu Syuraik ra
28) Umamah Binti Abul Ash ra
29) Ar Rubai’ Binti Mu’awwidz ra
30) Ummu Fadhl Lubabah Binti Al Harits ra
31) Al-Khansa ra
32) Ummu Ma’bad Al-Khuzaiyyah ra
33) Ummu Kultsum Binti ‘Uqbah ra
34) Ummul Mundzir Binti Qais ra
35) Hindun Binti “utbah ra
Asma binti Abu Bakar (wafat 73 H)
Asma Binti Yazid Al-Anshariah (wafat 30 H)
Asma binti ‘Umais (Ummu Ubdillah)
Asy Syfa binti Harits
Barirah maulah ‘Aisyah
Hamnah bintu Jahsyi
Hindun binti ‘Utbah
Khansa binti Amru wafat 24 H
Khaulah binti Tsa’labah
Rubai bin Ma’udz
Raihanah binti Zaid bin Amru
Shafiyah binti Abdul Muththalib
Sumayyah binti Khayyath
Umamah Bintu Abil ‘Ash
Ummu Athiyyah Al-Anshariyah
Ummu ‘Aiman (Barkah bintu Tsa’labah bin ‘Amr)
Ummu Fadhl (Lubabah binti al-Haris)
Ummu Hani’ binti Abi Thalib
Ummu Syuraik al Quraisyiah
Ummu Haram (Malikah binti Milhan bin Khalid Al-Anshariah) wafat 28 H
Ummu Halim bin Harits
Ummu Umarah (Nusaibah binti Kaab) wafat 13 H
Ummu Ma’bad Al-Khuza’iyah
Ummu Waraqah binti Naufal
Ummu Ruman bintu ‘Amir
Ummu Sulaim binti Malhan
Arwa binti Abdul Muthalib (wafat 15 H.) - Bibi Rasulullah ini, termasuk wanita yang terpandang pada masa Jahiliah dan masa Islam. Beliau memiliki ide-ide yang jernih dan profesional melantunkan syair.
Fatimah binti Qais bin Khalid (wafat 50 H.) - Sahabat wanita yang berpandangan luas ini termasuk rombongan yang pertama berhijrah. Di tempat kediamannyalah diselenggarakan pertemuan tokoh-tokoh Islam (ahli syura) untuk memusyawarahkan
pengganti khalifah sepeninggal Umar.
Gazalah Al-Haruriah (wafat 77 H.) - Istri Syabib bin Yazid Al-Haruri ini terkenal sebagai wanita pemberani dan tangkas. Beliau ikut berperang dalam beberapa kali pertempuran sebagaimana pahlawan lainnya. Terdapat sebuah cerita
populer tentang dirinya yaitu larinya Hajjaj karena tidak mampu menghadapinya dalam sebuah pertempuran.
Hindun binti Utbah bin Rabiah (wafat 14 H.) - Sahabat wanita dari suku Quraisy yang terkenal dengan kefasihan kelantangan, ide-ide yang gemilang dan tegas ini, cukup professional dalam membacakan syair. Sebelum masuk Islam dia sering membangkitkan
semangat kaum musyrikin untuk menghantam kaum muslimin. Dia masuk Islam pada waktu penaklukan Kota Mekah dan berkesempatan pula mengikuti Perang Yarmuk serta aktif membangunkan semangat kaum muslimin dalam melawan tentara Romawi.
Juwairiah binti Abu Sofyan (wafat 54 H.) - Seorang sahabat dan pejuang wanita yang turut menggempur musuh secara langsung pada Perang Yarmuk. Beliau juga ikut dalam berbagai pertempuran lainnya yang membuktikan bahwa dia adalah wanita pionir yang tangkas.
Khaulah binti Azwar Al-Asadi (wafat 35 H.) - Penyair wanita yang termasuk pemberani ini mirip dengan Khalid bin Walid dalam aktifitas kemiliterannya. Dia mempunyai kumpulan cerita tentang penaklukan negeri-negeri Syam. Syair-syairnya dianggap sebagai syair yang melukiskan kemuliaan dan kemegahan.
Laila Al-Gifariah (wafat 40 H.) - Sahabat wanita yang terpandang ini sering mengikuti Rasulullah ke medan tempur untuk mengobati pejuang yang sakit dan terluka. Pada waktu Perang “Jamal” ia ikut berangkat ke Basrah berperang di barisan Ali bin Abu Thalib.
Lubabah Kubra (Lubabah binti Harits Al-Hilali) (wafat 30 H.) - Istri Abbas bin Abdul Muthalib ini, termasuk wanita terhormat yang melahirkan banyak tokoh. Beliau masuk Islam di Mekah setelah Khadijah, dengan demikian dia adalah wanita kedua masuk Islam.
Muazah binti Abdullah Al-Adawiah (wafat 83 H.) - Wanita ini adalah pakar hadis yang banyak meriwayatkan hadis dari Aisyah dan Ali bin Abu Thalib ra. Dia termasuk perawi yang terpercaya yang mencapai tingkat siqah dan hujjah dalam ilmu hadis.
Qatilah binti Harits bin Kaldah (wafat 20 H.) - Penyair wanita ranking pertama ini, adalah saudara kandung Nadhar yang sering menghalang-halangi orang-orang yang ingin menemui Nabi . Beliau berhasil menawan dan membunuh saudaranya pada Perang
Badar, seraya melantunkan sebuah syair yang dianggap merupakan sebab Rasulullah . melarang membunuh tawanan Quraisy. Beliau masuk Islam dan meriwayatkan hadis-hadis dari Rasulullah .
Rabayi` binti Mi`waz bin Harits Al-Anshariah (wafat 45 H.) - Sahabat wanita yang terkemuka ini sempat membaiat Rasulullah pada waktu Baiat Ridwan dan turut dalam berbagai pertempuran bersama Rasulullah . Dia bertugas mensuplai minuman kepada para pejuang
dan merawat serta mengobati mereka serta mentransportasikan pahlawan yang gugur dan yang luka-luka ke Madinah.
Rufaidah Al-Anshariah (wafat 35 H.) - Sahabat wanita juru rawat tentara yang luka-luka ini telah mengabdikan dirinya untuk melayani para pejuang Islam dan dianggap sebagai juru rawat pertama dalam sejarah Islam. Dialah yang membalut luka Saad bin Abu Waqash ketika dibawa ke kemahnya sewaktu Perang Khandaq.
Rumaisha binti Milhan (wafat 30 H.) - Sahabat wanita terpandang, ibu Anas bin Malik ini, ikut dalam beberapa kali pertempuran. Pada waktu Perang Uhud, dia bertugas sebagai pensuplai minuman para pejuang dan mengobati yang cedera. Pada waktu Perang Hunain dia bersama Aisyah bertugas mengambil air dan membawanya dengan kantong-kantong kulit untuk diberikan kepada kaum muslimin di saat perang sedang berkecamuk, setelah itu mereka kembali lagi mengambil air dan membawanya ke barisan kaum muslimin.
Subaiah binti Harits - Subaiah binti Harits Al-Aslamiah ini, adalah seorang sahabat wanita yang pernah kawin dengan Saad bin Khaulah dari suku Bani Amir yang berasal dari Bani Luai. Saad, suaminya, sempat ikut dalam Perang Badar dan wafat ketika melaksanakan haji wada. Umar bin Abdullah bin Arqam meriwayatkan hadis yang berkenaan dengan talak dari sahabat wanita ini.
Syifa binti Abdullah Al-Adawiah Al-Qurasyiah (wafat 20 H.) - Sahabat wanita yang terkemuka ini, pada zaman Jahiliah sudah pandai tulis-baca dan setelah Islam dia mengajari Hafsah (istri Rasulullah.) tulis-baca. Rasulullah memberikan kepadanya sebuah rumah
di Madinah. Umar bin Khattab selalu mengutamakan pendapatnya.
Ummu Athiyah Al-Anshariah (Nasibah binti Harits) (wafat 8 H.) - Sahabat wanita terkemuka ini, sempat berbaiat kepada Rasulullah, meriwayatkan hadis-hadis dari beliau dan mengikuti beliau berperang sebanyak tujuh kali peperangan. Dia bertugas membuat makanan untuk pejuang muslimin, mengobati tentara yang terluka dan merawat yang sakit.
Ummu Darda (Khairah binti Abu Hadrad Al-Aslami) wafat 30 H. - Sahabat wanita yang terkemuka dan memiliki ide-ide yang cemerlang ini berhasil menghafal banyak hadis Rasulullah . Banyak tabiin yang meriwayatkan hadis dari beliau, seperti Sofwan bin Abdullah.
Beliau berdomisili di Madinah dan meninggal di negeri Syam (Suriah).
Ummu Kulsum binti Uqbah bin Muit (wafat 40 H.) - Sahabat wanita yang masuk Islam di Mekah ini adalah wanita yang ikut berhijrah dalam priode pertama. Beliau berjalan kaki dari Mekah menuju ke Madinah.
Ummu Qais binti Mihsan - Nama aslinya adalah Aminah binti Mihsan Al-Asadiah, seorang sahabat wanita yang telah memeluk Islam dari sejak dini dan ikut berhijrah dan membaiat Nabi. Dialah wanita yang datang menyerahkan bayinya kepada Nabi yang kemudian oleh Nabi diletakkan di atas pangkuannya, bayi tersebut buang air kecil, Nabi menyuruh mengambil air danmenyiramkannya ke atas bagian pakaian yang terkena air kencing tanpa dicuci.
Ummu Waraqah binti Abdullah bin Harits (wafat 15 H.) - Sahabat wanita yang sempat berbaiat kepada Rasulullah ini, adalah hafal dan mempunyai koleksi Alquran. Beliau sempat mengikuti,Perang Badar, di saat itu dia aktif mengobati tentara yang terluka dan merawat yang sakit.
Zainab binti Ali bin Abu Talib (wafat 62 H.) - Dia adalah saudara kandung Hasan dan Husain yang sempat ikut bersama saudaranya Husain dalam Perang Karbela. Dia dikenal dengan kewibawaan dan kepandaian berpidato dengan gaya bahasa yang menarik.